I. PENDAHULUAN
Kata sex sering kita dengar dan
hampir tidak pernah sepi hinggap ditelinga kita dalam kehidupan sehari-hari.
Sex adalah kata yang teruntai dari 4 huruf tetapi mempunyai makna dan arti yang
sangat banyak dan bervariasi. Sex merupakan topik yang paling kontroversial di
dalam masyarakat kita. Kebanyakan masyarakat kita memandang sex sebagai sesuatu
yang ”menyeramkan”, jorok dan menjijikkan,
kotor dan nista. Sex dianggap sebagai sesuatu yang tabu dan tidak pantas
untuk dibicarakan secara terbuka tanpa alasan yang jelas. Disamping itu
seringkali sex diidentikkan dengan sesuatu yang haram berlumur dosa. Benarkah
demikian ? Seorang ibu atau bapak sering merasa bingung dan terpojok manakala
sang anak menanyakan ”Ma bagaimana sih membuat adek ?” Seorang ibu biasanya
akan segera menjawab ”adikmu dibawa oleh burung bangau nak” sambil segera
mengalihkan perhatian si anak dari melanjutkan keingin tahuannya.
Dengan segala ketertutupannya,
dengan segala pomeonya, dengan segala prasangka dan
kesalah kaprahannya, sex
telah membuat banyak orang menjadi kian penasaran dan semakin
ingin tahu dan
menyelaminya lebih jauh. Apalagi bagi seorang anak dan remaja
yang sedang bertumbuh dan berkembang serta mempunyai rasa ingin tahu yang
sangat tinggi, menutup-nutupi masalah sex dan melarang membicarakannya justru
akan semakin membuatnya menjadi semakin penasaran. Ia akan mencari informasi
tentang hal ini dari sumber manapun yang bisa ia dapatkan. Seringkali informasi
yang ia terima merupakan informasi yang salah dan tidak tepat. Seringkali pula
seorang anak atau seorang remaja menjadi tertarik untuk mencoba dan melakukan
hubungan sex yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya sex bebas. Hal ini tentu
sangat merugikan karena akan menimbulkan banyak dampak negatif dan permasalahan
yang tidak dinginkan seperti meningkatnya kasus-kasus penyakit kelamin dan HIV,
rusaknya hubungan keluarga, menjamurnya prostitusi, gangguan kamtibmas dan
berkembangnya penyakit-penyakit masyarakat lainnya yang terkait dengan hal ini.
II. SEPUTAR MASALAH SEX
A. Tinjauan Aspek Islam
Islam menganggap sex sebagai sesuatu
hal yang suci, fitrah, dan bahkan sebagai sarana untuk mendekatkan diri pada
Allah SWT. Dalam suatu hadist dikatakan, ” Dua rakaat shalat yang didirikan
oleh orang yang kawin lebih baik daripada keterjagaan (ibadah) di malam hari
dan puasa (disiang hari) orang yang tidak kawin.” Namun seks yang bagaimana?
Tentu saja seks yang sesuai dengan atura-aturan syariat Islam, seks yang
”memanusiakan” manusia bukan seks ala hewan yang dapat merendahkan derajat kita
sebagai manusia. Allah SWT menciptakan naluri seks pada diri manusia sebagai
sarana penjaga kesinambungan eksistensi umat manusia di dunia dan juga sebagai
sarana kesenangan bagi manusia. Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an ”Dan diantara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari
jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan
dijadikan-Nya di antara kamu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang terpelajar” (QS Ar
Ruum: 21)
III SEPUTAR REMAJA
Remaja
didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.
Batasan usia remaja menurut WHO (World Health Organization, badan PBB untuk
kesehatan dunia) adalah 12 sampai 24 tahun. Namun jika pada usia remaja
seseorang sudah menikah maka ia tergolong dalam dewasa dan tidak remaja lagi.
Sebaliknya jika usia sudah bukan remaja lagi tetapi masih tergantung pada orang
tua (tidak mandiri), maka dimasukkan ke dalam kelompok remaja.
Pada masa remaja akan terjadi
perubahan-perubahan yang meliputi perubahan fisik (baik yang terlihat dari luar
maupun yang tidak kelihatan), perubahan emosional yang tercermin dalam sikap dan
tingkah laku. Perkembangan kepribadian pada masa ini dipengaruhi tidak saja oleh orangtua dan
lingkungan keluarga, tetapi juga lingkungan sekolah, ataupun teman-teman
pergaulan di luar sekolah.
Ciri-ciri
seksual sekunder pada pria meliputi bertumbuhnya kumis dan cambang, timbulnya
rambut pada badan dan kelamin, penis yang lebih besar dan panjang, testis (buah
Zakar) yang bertambah besar, pigmentasi pada alat kelamin, dan suara yang
mendalam dan berat pada pria. Remaja laki-laki memproduksi sperma setiap
harinya. Sperma bisa dikeluarkan melalui proses yang disebut ejakulasi, yaitu
keluarnya sperma melalui penis. Ejakulasi bisa terjadi secara alami (tidak
disadari oleh remaja laki-laki) melalui mimpi basah.
Pada
wanita ciri seksual sekunder meliputi pembesaran payudara, terjadinya
pigmentasi puting susu, pinggul yang membesar, tumbuhnya rambut pada tubuh dan
kelamin, pertumbuhan dan perkembangan indung telur (ovarium) dan saluran telur
(tuba Fallopii) serta vagina bertambah lebar dan dalam. Menarche (menstruasi)
dapat terjadi pada umur 10-17 tahun. Menstruasi
terjadi karena berkurangnya kadar hormon progesteron dan esterogen dalam darah.
Kedua hormon tersebut berperan dalam
perkembangan lapis lendir rahim dan mempertahankan ketebalan lapisan tersebut.
Bila terjadi kehamilan kedua hormon tersebut akan dipertahankan tetap tinggi di
dalam darah dan ketebalan lapis lendir ini akan terus dipertahankan. Bila tak
terjadi kehamilan kadar kedua hormon tersebut akan turun dengan drastis dan
lapisan lendir rahim akan gugur. Hanya sedikit sisa lapisan lendir rahim yang
dipertahankan. Lapisan lendir rahim yang gugur dan mengandung darah inilah yang
akan dikeluarkan melalui mulut rahim dan vagina sebagai menstruasi, yang
biasanya terjadi antara 3-7 hari. Jarak antara satu haid dengan haid berikutnya
tidak sama pada setiap orang. Adakalanya 21 hari atau bisa juga 35 hari.
Faktor-faktor
yang mengatur perkembangan seksuil hingga kini belum diketahui betul, diduga
ada kaitannya dengan hilangnya inhibisi (penghambatan) mekanisme neural atau
neurohumoral di otak dan faktor gizi.
Perubahan
fisik yang terjadi pada masa pubertas bertanggung-jawab atas munculnya dorongan
seks. Banyaknya tabu sosial, sekaligus juga kekurangan pengetahuan yang benar
tentang seksualitas mengakibatkan meningkatnya kejadian sex bebas dan
permasalahan yang di akibatkan oleh sex bebas, seperti aborsi, kejahatan
seksual, renggangnya hubungan keluarga, meningkatnya pemakaian narkoba, dan
kriminalitas lainnya.
Remaja
perlu mengetahui perubahan di atas agar mereka mampu mengendalikan
perilakunya. Remaja harus mengerti bahwa
begitu dia mendapatkan menstruasi atau
mimpi basah maka secara fisik dia telah siap dihamili atau
menghamili. Bisa hamil atau tidaknya
remaja putri bila melakukan hubungan seksual tidak tergantung pada berapa kali
dia melakukan hubungan seksual tetapi tergantung pada kapan dia melakukan
hubungan seksual (dikaitkan dengan siklus kesuburan) dan apakah sistem
reproduksinya berfungsi dengan baik (tidak mandul). Banyak remaja yang tidak mengetahui akan hal
ini, sehingga mereka menyangka bahwa untuk hamil orang harus terlebih dahulu
melakukan hubungan seksual berkali-kali.
IV.
BAHAYA SEX BEBAS PADA REMAJA
Remaja
atau kawula muda adalah harapan bangsa. Di pundak mereka, masa
depan dan cita-cita bangsa ini dipertaruhkan. Mereka dididik agar mengenal
bangku sekolah, tahu sopan santun, bermoral, beragama, peduli lingkungan,
peduli masa depan, dan segudang nilai-nilai positif lain. Tapi sebagaimana remaja umumnya, mereka tak lepas dari keceriaan dunia remaja yang diakrabinya. Dalam batas wajar, masa remaja sering meninggalkan kesan manis. Sekadar mejeng di mal memang bukan barang haram. Tapi tak sedikit di antara mereka yang "berjalan" terlalu jauh. Mereka menjadi lepas kendali. Buntutnya adalah kebablasan. Misalnya terjerat dalam pesta hura-hura ganja, putau, ekstasi, dan pil-pil setan lain. Tak sedikit pula di antara mereka yang kemudian hamil di luar nikah akibat sex bebas (free sex). Jalan pintas lewat aborsi pun dilakukan, untuk melenyapkan jabang bayi yang belum mereka kehendaki. Jika sudah begitu, orangtua bakal mengurut dada. Salah bunda mengandung? Kurang perhatian? Terlalu dimanjakan? Atau karena pengaruh budaya Barat yang menghalalkan berpacaran tanpa batas hingga budaya kumpul kebo?
depan dan cita-cita bangsa ini dipertaruhkan. Mereka dididik agar mengenal
bangku sekolah, tahu sopan santun, bermoral, beragama, peduli lingkungan,
peduli masa depan, dan segudang nilai-nilai positif lain. Tapi sebagaimana remaja umumnya, mereka tak lepas dari keceriaan dunia remaja yang diakrabinya. Dalam batas wajar, masa remaja sering meninggalkan kesan manis. Sekadar mejeng di mal memang bukan barang haram. Tapi tak sedikit di antara mereka yang "berjalan" terlalu jauh. Mereka menjadi lepas kendali. Buntutnya adalah kebablasan. Misalnya terjerat dalam pesta hura-hura ganja, putau, ekstasi, dan pil-pil setan lain. Tak sedikit pula di antara mereka yang kemudian hamil di luar nikah akibat sex bebas (free sex). Jalan pintas lewat aborsi pun dilakukan, untuk melenyapkan jabang bayi yang belum mereka kehendaki. Jika sudah begitu, orangtua bakal mengurut dada. Salah bunda mengandung? Kurang perhatian? Terlalu dimanjakan? Atau karena pengaruh budaya Barat yang menghalalkan berpacaran tanpa batas hingga budaya kumpul kebo?
Ada
beberapa sebab yang dapat dijadikan alasan merebaknya "wabah
mengerikan" ini, di antaranya adalah
1. Pengaruh Negatif Media Massa
Media masssa seperti televisi, film, surat kabar, majalah dan sebagainya
belakangan semakin banyak memasang dan mempertontonkan gambar-gambar seronok
dan adegen seks serta kehidupan yang
glamour yang jauh dari nilai-nilai Islami. Hal ini diperparah lagi dengan
berkembangnya tehnologi internet yang menembus batas-batas negara dan waktu
yang memungkinkan kawula muda mengakses hal-hal yang bisa meningkatkan nafsu
seks. Informasi tentang seks yang salah turut memperkeruh suasana. Akibatnya
remaja cenderung ingin mencoba dan akhirnya terjerumus kepada sex bebs (free
sex).
2. Lemahnya Keimanan
Hampir semua, bila tidak mau dikatakan semua, perilaku seks bebas, tahu akan beban dosa
Hampir semua, bila tidak mau dikatakan semua, perilaku seks bebas, tahu akan beban dosa
yang mereka terima. Tapi entah kenapa,
bagi mereka hal itu 'dibelakangkan' dan menjadikan
nafsu sebagai pemimpin. Ini menunjukkan
lemahnya rasa keimanan mereka.
3. Tidak adanya pendidikan sex yang benar, tepat
dan dilandasi nilai-nilai agama.
4. Lemahnya pengawasan orang tua.
5. Salah dalam memilih teman
Dampak
dari sex bebas (free sex), khususnya
pada remaja dapat dibagi menjadi
1. Bahaya Fisik
Bahaya fisik yang dapat terjadi adalah terkena penyakit kelamin (Penyakit
Menular Sexual/ PMS) dan HIV/AIDS serta
bahaya kehamilan dini yang tak dikehendaki.
PMS adalah penyakit yang dapat ditularkan dari seseorang kepada orang lain
melalui hubungan seksual. Seseorang
berisiko tinggi terkena PMS bila melakukan hubungan seksual dengan
berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal. Bila tidak diobati dengan benar, penyakit ini
dapat berakibat serius bagi kesehatan reproduksi, seperti terjadinya kemandulan,
kebutaan pada bayi yang baru lahir bahkan kematian. Penyakit klamin yang dapat
terjadi adalah kencing nanah (Gonorrhoe), raja singa (Sifilis), herpes
genitalis, limfogranuloma venereum (LGV), kandidiasis, trikomonas vaginalis,
kutil kelamin dan sebagainya. Karena bentuk dan letak alat kelamin laki-laki
berada di luar tubuh, gejala PMS lebih mudah dikenali, dilihat dan dirasakan. Tanda-tanda
PMS pada laki-laki antara lain:
·
berupa bintil-bintil berisi cairan,
·
lecet atau borok pada penis/alat
kelamin,
·
luka
tidak sakit; keras dan berwarna merah pada alat kelamin,
·
adanya
kutil atau tumbuh daging seperti jengger ayam,
·
rasa gatal yang hebat sepanjang alat
kelamin,
·
rasa sakit yang hebat pada saat kencing,
·
kencing nanah atau darah yang berbau
busuk,
·
bengkak panas dan nyeri pada pangkal
paha yang kemudian berubah menjadi borok.
Pada perempuan sebagian besar tanpa gejala sehingga sering kali tidak
disadari. Jika ada gejala, biasanya berupa antara lain:
·
rasa sakit atau nyeri pada saat kencing
atau berhubungan seksual,
·
rasa
nyeri pada perut bagian bawah,
·
pengeluaran lendir pada vagina/alat
kelamin,
·
keputihan
berwarna putih susu, bergumpal dan disertai rasa gatal dan kemerahan pada alat
kelamin atau sekitarnya,
·
keputihan yang berbusa, kehijauan,
berbau busuk, dan gatal,
·
timbul bercak-bercak darah setelah
berhubungan seksual,
·
bintil-bintil
berisi cairan,
·
lecet atau borok pada alat kelamin.
2. Bahaya perilaku dan kejiwaan
Sex bebas akan menyebabkan terjadinya
penyakit kelainan seksual berupa keinginan untuk selalu melakukan hubungan sex.
Sipenderita sellau menyibukkan waktunya dengan berbagai khayalan-khayalan
seksual, jima, ciuman, rangkulan, pelukan, dan bayangan-bayangan bentuk tubuh
wanita luar dan dalam. Sipenderita menjadi pemalas, sulit berkonsentrasi,
sering lupa, bengong, ngelamun, badan jadi kurus dan kejiwaan menjadi tidak
stabil. Yang ada dipikirannya hanyalah seks dan seks serta keinginan untuk
melampiaskan nafsu seksualnya. Akibatnya bila tidak mendapat teman untuk sex
bebas, ia akan pergi ke tempat pelacuran (prostitusi) dan menjadi pemerkosa.
Lebih ironis lagi bila ia tak menemukan orang dewasa sebagai korbannya, ia tak
segan-segan memerkosa anak-anak dibawah umur bahkan nenek yang sudah uzur.
3. Bahaya sosial
Sex bebas juag akan menyebabkan
seseorang tidak lagi berpikir untuk membentuk keluarga, mempunyai anak, apalagi
memikul sebuah tanggung jawab. Mereka hanya menginginkan hidup di atas
kebebasan semu. Lebih parah lagi seorang wanita yang melakukan sex bebas pada
akhirnya akan terjerumus ke dalam lembah pelacuran dan prostitusi.
Anak yang terlanjur terlahir akibat sex bebas
(perzinahan) tidak mendapatkan cinta kasih dari ayahnya dan kelembutan belainan
ibunya. Ia tidak akan mendapat perhatian dan pendidikan yang cukup. Setelah ia
tahu bahwa ia terlahir akibat perzinahan, maka kejiwaannya akan menjadi kaku
dan tersisih dalam pergaulan dan sosial kemasyarakatan, bahkan tak jarang ia
akan terlibat dalam masalah kriminalitas. Hal yang lebih ironis lagi adalah
sering ayah dari anak yang terlahir akibat sex bebas tidak jelas lagi siapa ayahnya.
Sex bebas juga akan menyebabkan berantakannya suatu
keluarga dan terputusnya tali silaturrahmi dan kekerabatan. Orang tua biasanya
tidak akan perduli lagi pada anak yang telah jauh tersesat ini, sebaliknya
seorang remaja yang merasa tidak dipedulikan lagi oleh orang tuanya akan
semakin nekad, membangkang dan tidak patuh lagi pada orang tua. Ia juga akan
terlibat konfrontasi dengan sanak saudara lainnya. Hal ini pada akhirnya dapat
menimbulkan rasa frustasi dan kecewa serta dendam tak kesudahan terhadap
anggota keluarga sendiri.
4. Bahaya perekonomian
Sex bebas akan melemahkan
perekonomian si pelaku karena menurunnya produktivitas si pelaku akibat kondisi
fisik dan mental yang menurun, penghamburan harta untuk memenuhi keinginan sex
bebasnya. Disamping itu sipelaku juga akan berupaya mendapatkan harta dan uang
dengan menghalalkan segala cara termasuk dari jalan yang haram dan keji seperti
korupsi, menipu, judi, bisnis minuman keras dan narkoba dan lain sebagainya.
5. Bahaya
keagamaan dan akhirat
Para pemuda yang terperosok
kedalam lumpur kehanyutan sex bebas dan kemerosotan akhlak akan ditimpa 4 macam
hal tercela yang diisyaratkan dan disebutkan tanda-tandanya oleh Rasulullah
SAW, sebagaimana yang tercantum dalam Hadist yang diriwayatkan oleh Ath-Thabrani.
Rasulullah SAW bersabda : ”Jauhilah zina karena ia mengakibatkan 4 macam hal;
menghilangkan wibawa di wajah, menghalangi rezeki, dimurkai Allah dan
menyebabkan kekelan dalam neraka” (HR. Ath-Thabrani). Seorang pezina ketika ia melakukan zina akan
terlepas dari keimanan dan ke Islaman, sebagaimana hadist Rasulullah SAW: ”
Tidak ada seorang pezina ketika melakukan zina sedangkan saat itu ia
beriman....” (HR. Bukhari dan Muslim)
Diantara bahaya akhirat, seorang
pezina jika tidak bertaubat akan dilipat gandakan siksaanya pada hari kiamat,
sebagaimana firman Allah SWT: ”Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang
lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya)
kecuali dengan (alasan) yang benar dan tidak berzina, barangsiapa yang
melakukan demikian itu niscaya ia mendapat (pembalasan) dosa (nya) (yakni) akan
dilipatgandakan azb untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab
itu, dalam keadaan terhina” (QS. Al Furqaan: 68-69)
V. Tujuan pendidikan seks
Tujuan utama pendidikan
seks adalah melahirkan individual-individual yang dapat di sesuaikan diri
dengan masyarakat dan lingkungannya dan bertanggungjawab kepada dirinya sendiri
serta orang lain .Pendidikan seksual selain menerangkan tentang aspek-aspek anatomis
dan biologis juga menerangkan tentang aspek-aspek psikologis dan moral.
Pendidikan seksual yang
benar harus memasukkan unsur-unsur hak asasi manusia. Juga nilai-nilai kultur
dan agama diikutsertakan sehingga akan merupakan pendidikan akhlak dan moral juga.
Jadi tujuan pendidikan seksual adalah untuk membentuk suatu sikap emosional
yang sehat terhadap masalah seksual dan membimbing anak dan remaja ke arah
hidup dewasa yang sehat dan bertanggung jawab terhadap kehidupan seksualnya.
Hal ini dimaksudkan agar
mereka tidak menganggap seks itu suatu yang menjijikan dan kotor. Tetapi lebih
sebagai bawaan manusia, yang merupakan anugrah Tuhan dan berfungsi penting
untuk kelanggengan kehidupan manusia, dan supaya anak-anak itu bisa belajar
menghargai kemampuan seksualnya dan hanya menyalurkan dorongan tersebut untuk
tujuan tertentu (yang baik) dan pada waktu yang tertentu saja.
Dalam memberikan pendidikan seks pada anak
jangan ditunggu sampai anak bertanya mengenai seks. Sebaiknya pendidikan seks
diberikan dengan terencana, sesuai dengan keadaan dan kebutuhan anak. Sebaiknya
pada saat anak menjelang remaja dimana proses kematangan baik fisik, maupun
mentalnya mulai timbul dan berkembang kearah kedewasaan.
Beberapa hal penting
dalam memberikan pendidikan seksual, seperti yang diuraikan oleh Singgih D.
Gunarsa (1995) berikut ini, mungkin patut anda perhatikan:
1. Cara menyampaikannya harus wajar dan sederhana,
jangan terlihat ragu-ragu atau malu.
2. Isi uraian yang disampaikan harus obyektif, namun
jangan menerangkan yang tidak-tidak, seolah-olah bertujuan agar anak tidak akan
bertanya lagi, boleh mempergunakan contoh atau simbol seperti misalnya : proses
pembuahan pada tumbuh-tumbuhan, sejauh diperhatikan bahwa uraiannya tetap
rasional.
3. Dangkal atau mendalamnya isi uraiannya harus
disesuaikan dengan kebutuhan dan dengan tahap perkembangan anak. Terhadap anak
umur 9 atau 10 tahun t belum perlu menerangkan secara lengkap mengenai perilaku
atau tindakan dalam hubungan kelamin, karena perkembangan dari seluruh aspek
kepribadiannya memang belum mencapai tahap kematangan untuk dapat menyerap
uraian yang mendalam mengenai masalah tersebut.
4. Pendidikan seksual harus diberikan secara pribadi,
karena luas sempitnya pengetahuan dengan cepat lambatnya tahap-tahap perkembangan
tidak sama buat setiap anak. Dengan pendekatan pribadi maka cara dan isi uraian
dapat disesuaikan dengan keadaan khusus anak.
5. Pada akhirnya perlu diperhatikan bahwa usahakan
melaksanakan pendidikan seksual perlu diulang-ulang (repetitif) selain itu juga
perlu untuk mengetahui seberapa jauh sesuatu pengertian baru dapat diserap oleh
anak, juga perlu untuk mengingatkan dan memperkuat (reinforcement) apa yang
telah diketahui agar benar-benar menjadi bagian dari pengetahuannya.
VI. PENANGGULANGAN MASALAH SEX BEBAS PADA
REMAJA
Untuk menghindari sex bebas perlu
dilakukan pengontrolan dan pengendalian nafsa syahwat. Beberapa upaya yang
dapat dilakukan adalah
1. Memperdalam
keimanan
Memperdalam keimanan adalah menyakini bahwa Allah senantiasa bersamanya,
mendengar dan melihat, mengetahui apa yang tersembunyi dan yang tampak serta
apa yang tersirat di dalam lubuk hati yang paling dalam. Allah SWT berfirman ”
Tidakkah kamu perhatikan bahwa sesungguhnya Allah memngetahui apa yang ada di langit
dan apa yang ada di bumi, tiada pembicaraan yang rahasia antara tiga orang,
melainkan Dia-lah yang keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang,
melainkan Dia-lah yang keenamnya. Dan tiadalah (pula) pembicaraan antara
(jumlah) yang kiurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia ada bersama
mereka dimanapun mereka berada ..... ” (QS. Al-Mujaadilah (58): 7)
Dengan itikad dan perasaan ini, seseorang mukmin akan terlepas dari jeratan
hawa nafsu dan dorongan nafsu yang
buruk, bisikan syetan serta fitnah harta dan wanita.
2. Mengisi waktu
luang dengan hal yang bermanfaat
Rasulullah SAW bersabda ” Tekunilah yang bermanfaat untukmu dan mintalah
pertolongan kepada Allah, jangan sampai kamu lemah’ (HR. Muslim). Seorang
pemuda bila ia sendirian diwaktu-waktu kosong, akan datang kepadanya
angan-angan, bisikan-bisikan dan hawa nafsu yang membawa kepada dosa juga
khayalan-khayalan seksual. Seorang pemuda harus mentahui bagaimana ia
menghabiskan waktunya dan mengisi waktu kosongnya. Banyak sekali hal-hal yang
dapat dilakukan oleh seorang remaja untuk mengisi waktu kosongnya, bisa dengan
olahraga, rekreasi, membaca buku yang berfaidah, membuat kerajinan tangan,
menghadiri pengajian, mengiktui perlombaan dan lain-lain aktifitas yang
bermanfaat.
3. Teman yang shalih
suatu kenyataan dan pengalaman membuktikan bahwa ketika seorang remaja
berteman dengan teman yang shaleh dan baik maka ia akan terpengaruh pada mereka
untuk melakukan kebaikan, istiqomah dan keshalihan. Rasulullah SAW bersabda ” Jangan kamu berteman
kecuali dengan orang mukmin dan jangan memakan makananmu kecuali orang yang
takwa (HR. At-Turmudzi). Sebaliknya jika seorang pemuda berteman dengan teman
yang jahat dan selalu berbuat maksiat, maka ia akan terpengaruh untuk melakukan
kejahatan, kemaksiatan dan kemerosotan moral juga. Inilah sebabnya Rasulullah
SAW menasehati lewat sabdanya : ” seseorang itu menurut agama temannya, maka
hendaklah dia memperhatikan siapa yang menjadi temannya (HR. At-Turmudzi).
4. Menjauhi dan menghindari media massa yang
buruk
Media massa merupakan salah satu faktor yang ”ikut” bertanggung jawab
terhadap menjamurnya seks bebas. Banyak acara-acara ditelevisi dan pemberitaan
di koran dan majalah yang mengumbar nafsu seks, gambar-gambar yang seronok,
iklan-iklan yang berbau ”pornografi” yang turut memperburuk moral para remaja
dan merangsang remaja untuk melakukan seks bebas. Untuk itu para remaja perlu
memilah-milah berita yang akan dibaca dan acara televisi yang akan ditontonnya.
Sekarang ini ada pepatah yang mengatakan ”tontonan telah menjadi tuntunan,
sebaliknya banyak tuntunan hanya tinggal sebagai tontonan saja” Allah SWT berfirman: ”Dan janganlah kamu
mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji, dan
suatu jalan yang buruk” (QS Al-Israa’: 32)
5. Berpuasa
Berpuasa sunnah dapat mengendalikan hawa nafsu seksual, disamping itu juga
akan menghindari timbulnya pikiran-pikiran kotor, sehingga dapat melindungi
seorang remaja dari melakukan seks bebas. Rasulullah SAW bersabda ” Wahai
sekalian pemuda, siapa di antara kalian yang telah mempunyai kemampuan (untuk
menikah) maka menikahlah. Sesungguhnya pernikahan itu lebih dapat menjaga
pandangan mata dan mengekang hawa nafsu. Bagi siapa yang belum memiliki
kemampuan, maka berpuasalah. Sesungguhnya puasa adalah penawar baginya” (HR
Bukhari)
6. Menggunakan cara-cara medis
Nabi Muhammad SAW bersabda ” Hikmah itu adalah barang yang tercecer milik
orang yang beriman, dimana saja ia mendapatkannya ... ia yang lebih berhak
untuk itu (HR. Turmudzi dan Al Askari). Untuk mengendalikan nafsu seksual dapat
diupayakan cara-cara medis sebagai berikut:
1.
Sering mandi air dingin di musim panas
2.
memperbanyak olahraga dan latihan fisik
3.
Menjauhi makanan yang mengandung merica
dan rempah-rempah karena mempunyai sifat merangsang
4.
Tidak terlalu banyak mengkonsumsi
semampunya minuman perangsang saraf seperti kopi
5.
Tidak terlalu banyak mengkonsumsi daging
merah dan telur
PENUTUP
Dari Uraian di
atas dapatlah disimpulkan hal-hal sebagai berikut
- Islam menganggap sex sebagai sesuatu hal yang suci dan fitrah.
- Sikap tertutup dan menabukan seks akan menyebabkan terjadinya kekeliruan dalam pemahaman seks dikalangan remaja
- Diperlukan adanya pemahaman dan penerangan tentang sex secara benar dan tepat yang dilandasi oleh nilai-nilai agama, budaya dan etika yang ada di masyarakat, sehingga seorang remaja dapat terhindar dari hal-hal yang negatif dan tercela terkait dengan masalah sex
- Perkawinan atau pernikahan adalah satu-satunya sarana yang sah, halal, bagi pemenuhan kebutuhan seksual dan reproduksi.
- Sex bebas harus dihindarkan dan dicegah karena mengandung banyak bahaya baik dari aspek medis, sosial, ekonomi, budaya maupun agama.
NARKOBA : BERASAL DARI INGGRIS yaitu : obat bius
PCP : (FENSIKLIDIN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar