Bunga lidah buaya merupakan tanaman Liliaceae
yang mempunyai banyak jumlah spesies yang berbeda, di antara spesies-spesiesnya
hanya ada satu jenis yang telah lazim digunakan sebagai tanaman obat sejak
ribuan tahun yang lalu yaitu Aloe vera atau yang sering disebut dengan
nama lidah buaya. Pertama kali munculnya
dokumentasi tentang bunga lidah buaya berasal dari Mesir Kuno di mana tempat
lidah buaya tumbuh.
Tanaman lidah
buaya tahan terhadap kekeringan karena di dalam daun banyak tersimpan cadangan
air yang dapat dimanfaatkan pada waktu kekurangan air. Bentuk daunnya
menyerupai pedang dengan ujung meruncing, permukaan daun dilapisi lilin, dengan
duri lemas dipinggirnya. Panjang daun dapat mencapai 50 – 75 cm, dengan berat
0,5 kg – 1 kg, daun melingkar rapat di sekeliling batang bersaf-saf.
Bunga
lidah buaya sering kita jumpai di setiap rumah orang baik ditanam didalam pot
maupun di pekarangan rumah. Bunga lidah buaya mempunyai banyak manfaat dan ciri-ciri, tidak hanya
sebagai penyubur rambut atau dijadikan shampo, tetapi juga bermanfaat bagi
kesehatan dan sebagai obat. Yaitu: Obat cacing, Luka bakar, Bisul, Luka
bernanah; Amandel, Sakit mata, Keseleo, Kosmetik, Jerawat.
Tanaman
berlendir ini juga dapat diracik menjadi obat HIV/AIDS. Kandungan dalam lidah
buaya yang berfungsi sebagai sistem pertahanan tubuh diperkirakan dapat
menghambat kerja virus HIV dengan menstimulasi sistem kerja kekebalan tubuh
penderitanya. Selain itu, tanaman ini juga terbukti juga dapat membantu merawat
dan mencegah infeksi lambung dan usus. Bagian bunga lidah buaya yang sering
digunakan untuk pengobatan yaitu daunnya.
Sejak
kecil kita sudah tau manfaat lidah buaya sebagai pelembap bagi rambut kering,
dan lidah buaya ini dapat mengembalikan kilau rambut yang telah diwarnai.
Oleskan lendir daun lidah buaya pada rambut yang masih lembap setelah
ber-shampoo, mulai dari bagian ujung rambut hingga ke akar. Pijat lembut lalu
bungkuslah dengan handuk hangat atau shower cap selama kurang lebih 30 menit.
Setelah itu, bilaslah hingga bersih.
Lidah buaya juga dapat digunakan pada bidang kedokteran
gigi, kegunaannya yaitu: mengurangi rasa sakit akibat tindakan bedah
periodontal ataupun trauma karena sikat gigi, pasta gigi abrasif, makanan yang
keras, dental flos, ataupun
karena tusuk gigi dan juga pada luka bakar. Mempercepat penyembuhan sariawanan,
pecah-pecah terhadap bibir dan pinggir mulut.
Selain
itu, manfaat bunga lidah buaya bukan hanya untuk obat, kesehatan atau untuk
perawatan, akan tetapai bunga lidah juga bisa dijadikan Masakan seperti sup,
tumisan, atau minuman. Memasaknya sangatlah sulit, maka dari itu kita perlu
sedikit kehati-hatian dan pengalaman untuk memasaknya. Panasnya harus tepat,
begitu juga waktu memasaknya. Terlalu cepat memasak, membuat bau lidah buaya
bertahan dan tidak hilang.
Di
negara tetangga seperti Cina, Hongkong, atau Taiwan, sudah mulai dijual orang
lidah buaya dalam bentuk juice, kubus, atau teh. Disini bunga lidah buaya baru
ditemukan dalam bentuk manisan atau minuman.
Kandungan-kandungan
yang terdapat di dalam daun lidah buaya yaitu lignin yang berguna untuk menjaga
kelembapan kulit sehingga kulit tidak menjadi kering dan terjaga
elastisitasnya, juga bermanfaat untuk mencegah terjadinya alergi pada kulit
pemakai. Ditambah dengan kandungan antrakuinon dan asam amino yang sangat
berguna bagi kulit karena membantu kulit untuk segera memperbaharui diri untuk
menghasilkan sel-sel baru dan dapat menghilangkan sel kulit mati.
Daging dari daun
lidah buaya ini juga memiliki tingkat keasaman yang sama dengan yang dimiliki
manusia dan mampu meresap dengan baik ke dalam tubuh juga memiliki kandungan
saponin yang dapat berfungsi sebagai anti bakteri dan anti jamur. Penggunaan
secara teratur dapat membuat kulit Anda sehat dan tampak cantik berseri.
Efek dingin dari
jelly lidah buaya dapat menjadi pertolongan pertama saat kita menderita luka
bakar atau tersiram air panas. Dapat pula dimanfaatkan untuk kulit yang perih
akibat sengatan matahari yang berlebih. Cukup tempelkan daging lidah buaya pada
daerah yang terluka. Rasa dingin yang dihasilkan dari lidah buaya akan membantu
proses penyembuhan.
Bunga lidah buaya
/tumbuhan tanpa buah dan berlendir ini memiliki ciri-ciri, yaitu: daunnya
berbentuk panjang, runcing berbentuk taji, tebal, tepinya bergerigi/berduri
kecil, Bagian atas daunnya rata dan
bagian bawahnya membulat (cembung). Daun lidah buaya muda memiliki bercak
berwarna hijau pucat sampai putih. Bercak ini akan hilang saat daun lidah buaya
dewasa. Namun berbeda dengan tanaman lidah buaya jenis kecil atau lokal. Hal tersebut
kemungkinan disebabkan oleh faktor genetiknya. Sepanjang tepi daun berjajar
gerigi atau duri yang tumpul dan tidak berwarna. Daunnya mengandung serat
bening sebagai daging. Batangnya tidak terlihat karena tertutup oleh daunnya
dan sebagian batangnya termasuk ke dalam tanah, melalui batang ini akan muncul
tunas-tunas yang akan menjadi anak-anaknya.
Batang lidah buaya
juga dapat disetek untuk perbanyakan tanaman. Perkembangan tanaman ini
dilakukan dengan memangkas habis daun dan batangnya, kemudian dari sisa tunggul
batang ini akan muncul tunas-tunas baru atau anakan.
Akar bunga lidah buaya berupa akar serabut
yang pendek dan berada di permukaan tanah. Panjang akar kira-kira antara 50 –
100 cm. Untuk pertumbuhannya tanaman lidah buaya menghendaki tanah yang subur
dan gembur di bagian atasnya.
Bunga lidah buaya
mempunyai bermacam-macam jenis. Ada tiga jenis lidah buaya yang dibudidayakan
secara komersial di dunia yaitu Aloe
vera atau Aloe
barbadensis Miller, Cape aloe
atau Aloe ferox Miller dan
Socotrine aloe atau Aloe perry Baker.
Getah yang keluar
dari daun lidah buaya saat pemotongan adalah Eksuda. Eksudat berbentuk cair,
berwarna kuning dan rasanya pahit. Zat- zat yang terkandung di dalam eksudat
adalah: 8- dihidroxianthraquinone
(Aloe Emoedin) dan glikosida (Aloins), biasa digunakan untuk pencahar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar